Panduan Cara Mempercepat Windows 7 ini sebagian besar isinya diambil dari ebook komputer yang berjudul "Windows... On Speed"
dengan beberapa pengurangan dan tambahan yang dirasa perlu. Ebook ini
berisi tutorial tentang bagaimana caranya mempercepat komputer yang
makin hari-makin lambat.
Dalam
panduan ini akan dijelaskan penyebab komputer lambat, bagaimana caranya
untuk menyimpan data dan mengurangi fragmentasi hardisk, bagaimana
menghapus program secara tuntas sehingga terhindar dari penumpukan
registri sampah, aplikasi apa saja yang seharusnya digunakan untuk
memelihara sistem komputer agar tetap prima, bagaimana melindungi
komputer dari serangan malware dan membersihan malware yang telah
menginfeksi sistem dan bagaimana membersihkan hardware komputer agar
terhindar dari kerusakan.
1. Beberapa Penyebab Komputer Lambat
Penyebab utama yang membuat komputer lambat adalah Software atau
aplikasi yang terinstal. Hal ini dapat mempengaruhi integritas dan
kinerja sistem operasi dalam berbagai cara. Dibawah ini adalah beberapa
penyebab utama komputer menjadi lambat :
1.1 Fragmentasi Hard disk
Pada hard disk yang sempurna, setiap file yang ditulis dalam satu
potongan yang bersebelahan dengan tidak ada ruang kosong di depan atau
di belakangnya. Dalam prakteknya, bagaimanapun, file tidak statis.
Selalu ada penambahan file baru, bertambah atau berkurangnya ukuran file
yang ada, atau bahkan ada file yang dihapus yang menyebabkan adanya
ruang kosong diantara susunan file-file yang ada.
Fragmentasi adalah apa yang terjadi ketika file ditulis ke
potongan-potongan kecil di ruang kosong di seluruh hard disk. Sistem
file NTFS telah membantu mengatasi masalah ini yaitu dengan mengutamakan
menyimpan data secara bersebelahan selama ruang yang cukup masih
tersedia.
Tetapi walau bagaimanapun fragmentasi hardisk akan bertambah banyak
seiring dengan aktifitas kita menambah, mengedit dan menghapus file-file
pada hardisk tersebut. Informasi lain mengenai fragmentasi hardisk ini
dapat dilihat pada postingan sebelumnya "mengenal fragmentasi dan defragmentasi pada hardisk".
1.2 Aplikasi yang berjalan dan kapasitas RAM
Penyebab kedua yang menyebabkan komputer lambat adalah banyaknya
aplikasi yang berjalan dan kecilnya kapasitas memory atau RAM yang
terpasang. RAM atau Random Access Memory adalah bentuk penyimpanan data
sementara untuk sistem operasi dan program yang berjalan.
Masalahnya adalah ketika jumlah RAM terbatas dan ketika lebih banyak
ruang diperlukan maka Virtual Memory Manager (VMM) akan memindahkan
sebagian data ke swap file pada hardisk. Proses swapping dari memori ke
hard disk ini tentu saja dapat memperlambat sistem karena hard drive
lebih lambat dibandingkan dengan media penyimpanan memory atau RAM
tersebut.
Kesalahan lainnya adalah semakin banyak software aplikasi yang diinstal
yang biasanya setiap software akan menambahkan sendiri ke Windows Auto
Start dan tentu saja hal ini akan semakin membebani kinerja memory dan
akhirnya bisa memperlambat sistem komputer kita..
1.3 Space yang tersisa pada Hardisk
Masalah ini berhubungan langsung dengan yang disebutkan sebelumnya yaitu
VMM. Windows membutuhkan ruang untuk menyimpan data sementara pada hard
drive. Ketika ruang yang tersisa pada sistem drive sangat minim, maka
perangkat lunak dan seluruh sistem operasi menjadi tidak responsif atau
komputer menjadi hang.
1.4 Malware
Malware adalah singkatan dari malicious software atau perangkat lunak
berbahaya. Ini adalah bagian dari perangkat lunak yang biasa dikenal
sebagai virus, adware, atau worm yang menginfeksi komputer dan memakan
sumber daya sistem sehingga mengganggu dan dapat menurunkan kinerja
sistem secara keseluruhan.
Baca juga Jenis-jenis Malware
1.5 Registry Windows
Hampir setiap komponen dari sistem operasi menyimpan pengaturan dan
konfigurasi informasi dalam Registry Windows . Ini termasuk driver
hardware, profil pengguna, dan aplikasi atau program dari pihak ketiga,
Registry Windows adalah database hirarki yang kompleks dan terus dirujuk
untuk informasi tentang komputer.
Masalah dengan database adalah bahwa entri menjadi usang. Software yang
dihapus, misalnya, dapat meninggalkan kunci registri yang tidak lagi
memiliki fungsi apapun. Di sisi lain, proses instalasi program yang
salah atau komputer yang crash dapat menyebabkan konflik atau rusaknya
file registry penting. Masalah dengan registri ini akan menyebabkan
komputer menjadi lambat karena kesulitan dalam menemukan informasi yang
sedang dicari.
1.6 Masalah Hardware
Masalah hardware bisa bermacam-macam. Sebuah bagian dari perangkat keras
dapat rusak atau mungkin ada konflik driver yang menyebabkan komputer
melambat. Isu-isu ini tidak bisa ditebak dan sering kali kita sulit
untuk memecahkan masalah.
1.7 Overheating
Dalam sebuah CPU komputer terdapat kipas (fan) yang berfungsi untuk
mengalirkan udara untuk menjaga komponen hardware seperti CPU (Central
Processing Unit), power supply, dan kartu grafis dari overheating
(kepanasan). Kinerja komputer dapat menurun secara drastis jika Prosesor
terlalu panas. Penyebab overheating ini biasanya karena fan Processor
yang mati atau kotor.
1.8 Kartu Grafis
Sebuah kartu grafis dengan 'shared memory' biasanya memory yang onboard
tidak mempunyai memori sendiri, tetapi berbagi dengan memori RAM . Jadi
setiap kali komputer menjalankan suatu aplikasi yang membutuhkan visual
yang bagus seperti game dan aplikasi multimedia maka share memori akan
penuh sehingga apabila kapasitas RAM kecil maka akan membuat sistem
lambat atau bahkan crash . Untuk menghindari hal tersebut maka
disarankan untuk memakai kartu grafis yang mempunyai memori sendiri.
2. Bagaimana Caranya Mempertahankan Performa Komputer dalam Kondisi Terbaik
Hal pertama yang harus kita ketahui adalah bahwa seiring dengan
berjalannya waktu, windows yang kita gunakan akan semakin melambat. Hal
ini terjadi karena adanya aktifitas kita seperti browsing, update
driver, menulis dan menghapus data, menginstal dan uninstal software dan
lain sebaginya yang menyebabkan terjadinya fragmentai hardisk,
bertambahnya file temporary yang tidak diperlukan lagi, dan sebaginya
yang semuanya itu akan berpengaruh pada melambatnya performa komputer.
Namun, dengan melakukan perawatan yang tepat maka kita bisa
mempertahankan agar performa komputer tetap dalam kondisi terbaik.
Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan itu.
2.1 Membuat Partisi Khusus untuk System dan Data
File sistem dan data pribadi harus disimpan pada partisi terpisah dan
lebih baik lagi disimpan pada hardisk yang berbeda. Ini akan
menguntungkan Anda karena dua alasan yang sangat praktis. Pertama-tama,
drive sistem Anda tidak akan cepat mengalami fragmentasi. Kedua, data
pribadi Anda akan aman dalam kasus sistem operasi gagal booting atau
perlu diinstal ulang.
Membagi hardisk menjadi 2 partisi atau lebih ini sebaiknya dilakukan
pertama kali saat kita menginstal windows. Tetapi kita juga bisa membagi
atau mengatur ulang besarnya partisi ini saat windows telah terinstal.
Yang harus diperhatikan adalah selalu lakukan backup data terlebih
dahulu sebelum melakukan pengaturan partisi hardisk.
Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mem-partisi hardisk. Ingatlah
untuk memberikan ruang yang cukup pada partisi sistem, karena hal ini
membantu sistem operasi untuk bekerja dengan lancar.
Untuk Windows 7 setidaknya alokasikan space hardisk untuk partisi sistem
sebesar 20 GB atau lebih apabila kita berencana untuk menginstal banyak
software. Pastikan partisi ini memiliki minimal 5 GB free space setiap
saat. Jika kurang maka kita harus meng-uninstal program, menghapus file
atau mengatur ulang besarnya partisi dengan tool bawaan Windows yaitu
Disk Management Tool.
Untuk mengelola partisi hardisk pada Windows 7 caranya adalah sebagai berikut:
Klik > Start Menu, kemudian ketik :
partition pada kotak > Search Programs and files
Akan muncul jendela > Disk Managemet, disini kita bisa melihat ukuran dan berapa banyak free space yang tersisa.
Untuk menambah kapasitas partisi sistem, maka kita terlebih dahulu harus
mengecilkan partisi yang lain. Sebaliknya juga apabila kita ingin
menambah partisi yang lain maka partisi sistem yang harus dikecilkan
terlebih dahulu.
Klik kanan partisi yang ingin dikecilkan, kemudian klik > Shrink
Volume, tunggu sebentar sampai tool ini melakukan perhitungan besarnya
space yang memungkinkan untuk dikecilkan selanjutnya kita tentukan
nilainya dalam satuan MB. Setelah itu klik > Shrink to start the
process.
Setelah berhasil maka akan muncul > Unallocated pada jendela Disk
Management tersebut. Selanjutnya kita bisa menggunakan space tersebut
untuk ditambahkan ke partisi yang ada atau membuat partisi baru.
Untuk menambahkan space tersebut ke partisi yang lain, tinggal klik
kanan pada partisi yang akan ditambahkan, pilih > Extend Volume...
Sedangkan apablila akan membuat partisi baru dari unallocated space yang
tadi, maka klik kanan dan pilih > New Simple Volume ... dan ikuti
langkah-langkah selanjutnya, yaitu menentukan besarnya space yang akan
dialokasikan ke partisi baru, menentukan drive letter, dan file system
yang akan digunakan. Tips : Gunakanlah file system NTFS saat akan
memformat partisi.
2.2 Memindahkan Semua Data Pribadi ke Partisi Data
Sekarang kita sudah memiliki dua partisi hard disk dan ruang yang cukup
pada drive sistem, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa data
pribadi seperti folder My Documents dan user profiles yang terdapat pada
partisi system (drive C:) ikut dipindah ke partisi yang lain.
Berikut cara untuk memindahkan personal files kita secara manual ke partisi atau drive yang baru :
Klik Start Menu > Klik pada nama user (misal Admin) dan pilih > Open
Klik kanan folder yang akan dipindah, misalnya folder My Documents, klik
. Properties, pilih tab > Location , pilih > Move.. pastikan nama
foldernya sama dengan nama folder sebelumnya misalnya G:\My Documents
Sekarang apabila Anda menyimpan file ke folder My Document yang ada di
start menu atau melakukan send to My Documents, maka otomatis akan
tersimpan ke folder G:\My Documents tadi.
2.3 Lakukan Disk Cleanup
Utilitas Disk Cleanup akan mencari file-file temporary, file yang
terdapat di Recycle Bin, file kesalahan sistem, dan banyak lagi. Untuk
menjalankan Disk Clenup klik > Start dan ketik> Disk Cleanup di
kolom > Search programs and files. Pilih drive yang ingin dibersihkan
dan klik> OK.
Windows akan menghitung berapa banyak space hardisk yang bisa dibersihkan. Pilih file yang ingin Anda hapus, klik> OK.
Apabila kita menginginkan proses disk cleanup ini berjalan secara
otomatis, maka ita harus memasukkannya ke Task Scheduller. Seperti biasa
caranya adalah klik > Start dan ketik> Task Scheduler ke dalam
kolom pencarian. Dari menu pilih> Create Basic Task ...
Masukkan nama untuk tugas, klik> Next untuk menentukan frekuensi
tugas, saya sarankan mingguan, klik> Next lagi untuk memilih hari dan
waktu, klik> Next untuk memilih tindakan, dalam hal ini> Mulai
program, klik > Next dan> Browse ... untuk> Cleanmgr.exe
dari> C: \ WINDOWS \ system32 \ folder, kemudian klik> Open untuk
memilih utilitas. Sekarang Anda dapat mengubah drive di mana drive akan
dieksekusi. Masukkan> / d diikuti oleh huruf drive masing-masing dan
titik dua, misalnya> / d D: ke> Add argumen. Setelah selesai,
klik> Berikutnya, melihat ringkasan dan klik> Finish untuk
menyimpan tugas.
2.4 Lakukan Defrag Hardisk secara berkala
Anda harus secara teratur melakukan defragment hardisk Anda. Seberapa
sering tergantung pada seberapa cepat disk Anda menjadi sangat
terfragmentasi, yang tergantung pada seberapa sering Anda menambahkan
dan menghapus program atau mengubah file pribadi. Semakin terfragmentasi
hard drive Anda, semakin lama juga waktu untuk melakukan defragmentasi
maka adalah ide yang baik untuk menjalankan defrag 20% fragmentasi.
Untuk melakukan defrag hardisk bisa menggunakan tool bawaan Windows,
caranya klik > Start> All Programs> Accessories> System
Tools> Disk Defragmenter atau cukup ketik> defragment ke dalam
kolom pencarian di Windows 7.
Defragmentasi ini dilakukan untuk setiap partisi atau hard drive secara
terpisah. Terlebih dahulu Anda harus menganalisis disk masing-masing
untuk melihat jumlah hardisk yang terfragmentasi. Jika perlu, Anda dapat
mulai melakukan defragmentasi.
Secara default pada Windows 7, proses defragmentasi telah dijadwalkan
untuk semua disk. Untuk mengubah jadwal Namun, hanya dapat berjalan
ketika komputer sebenarnya dihidupkan, dan selama waktu yang
dijadwalkan. Untuk mengubah jadwal kapan proses defragmentasi akan
dilakukan, klik tombol > Configure schedule...
2.5 Bersihkan Windows Startup
Saat kita menginstal program maka biasanya program tersebut akan
menambahkan diri ke menu startup Windows, saat. Meskipun saat aplikasi
ini berjalan kita tidak menyadarinya, namun mungkin saja aplikasi
tersebut memakan banyak RAM. Oleh karena itu startup dan menu boot
Windows adalah latihan penting dalam menjaga kinerja komputer.
Tempat pertama yang harus Anda membersihkan adalah folder Startup. Klik
> Start> All Programs, dan pilih> folder Startup. Hapus semua
entri untuk program yang tidak kita inginkan.
Karena tidak semua program yang melakukan booting dengan Windows
tercantum dalam folder di atas, maka kita harus menggunakan utility
msconfig untuk melakukan pengaturan lanjutan. caranya klik Start>
ketik > msconfig ke> pada kolom kolom pencarian .
Setelah jendela System Configuration terbuka, klik tab > tab Startup.
Periksa entri hati-hati dan hapus tanda centang pada program yang tidak
diinginkan untuk di-load secara otomatis pada saat windows booting.
Setelah selesai klik OK dan restart komputer Anda.
2.6 Meningkatkan Virtual Memory
Seperti dijelaskan di atas, Virtual Memory digunakan apabila pemakainan
RAM sudah overload. Memori yang digunakan untuk membuka program yang
tidak sering digunakan akan dilimpahkan ke hardisk. Jika Anda tidak
dapat meng-upgrade RAM Anda, maka peningkatan performa sistem bisa
didapat dengan cara meningkatkan jumlah Virtual Memori ini, yang kita
lakukan untuk meningkatkan virtual memori ini adalah dengan meningkatkan
ukuran Paging File, yang mendefinisikan jumlah Virtual Memory yang
dapat digunakan apabila penggunaan RAM fisik sudah habis.
Tetapi seperti telah dijelaskan sebelumnya, adalah bahwa hardisk ini
lebih lambat bila dibandingkan media yang lain seperti USB Flashdisk.
Oleh karena itu daripada membuat virtual pada hardisk, maka lebih baik
menggunakan flashdisk. Untuk pemakaian jangka panjang tetap saja membeli
RAM lebih baik daripada menggunakan cara ini, tetapi apabila untuk
pemakaian jangka pendek maka tidak ada salahnya trik ini kita dicoba
Pada Windows 7 fitur ini disebut ReadyBoost dan Anda dapat langsung
mengaksesnya dengan cara klik kanan pada USB Flashdisk Anda, kemudian
klik kanan dan pilih > Properties.
Beralih ke tab> ReadyBoost dan pilih opsi > Dedicate this device
to ready boost. Klik> Apply untuk menyimpan perubahan dan tunggu
ReadyBoost mengkonfigurasi cache.
Anda kemudian akan melihat blocked out space dibawah > Computer.
Windows 7 dapat menangani hingga delapan flash drive dan total 256 GB
Virtual Memory. Namun, tidak semua flash drive memenuhi karakteristik
kinerja yang diperlukan untuk bekerja dengan ReadyBoost. Jika hal ini
terjadi, Anda akan diperingatkan.
2.7 upgrade RAM Anda
Ketika Anda telah kehabisan semua langkah optimasi secara software, maka
Anda harus mempertimbangkan untuk upgrade hardware Anda. Untuk komputer
desktop dan laptop meng-upgrade RAM adalah cara yang murah dan mudah
untuk meningkatkan kinerja sistem.
Sebelum Anda pergi untuk membeli RAM baru, namun, pastikan untuk
mengetahui apa yang Anda butuhkan. Ada berbagai jenis modul RAM, tidak
semua akan masuk ke komputer Anda, dan modul dari produsen yang berbeda
atau dengan kinerja yang berbeda tidak boleh dicampur. Selain itu, slot
memori di komputer Anda terbatas, dan begitu juga jumlah maksimum RAM
yang didukung oleh sistem operasi. Oleh karena itu, sebelum membeli
sesuatu sebaiknya kita mencari tahu apa yang dibutuhkan.
Gunakan software
crucial system scanner untuk mengetahui jenis RAM yang diinstal pada komputer Anda.
2.8 Lindungi Sistem Anda dari Malware
Windows dilengkapi dengan beberapa tools standard yang akan melindungi
komputer dari serangan malware. Untuk informasi lebih lanjut bisa
dilihat pada postingan sebelumnya tentang
Pengertian Malware
2.9 Uninstall Program dengan Tepat
Untuk meng-uninstall program, kita bisa menggunakan tool bawaan windows,
caranya : klik > Start, ketik> Programs and Features. Pilih
program yang akan di uninstal, kemudian klik> Uninstall atau>
Uninstall / Change. Ikuti proses selanjutnya.
Ada kalanya dengan tool tersebut tidak bisa untuk menghapus software
secara menyeluruh, untuk itu kita bisa menggunakan aplikasi tambahan
seperti misalnya dengan menggunakan software
Revo uninstaller.
2.10 Menggunakan Software Pihak Ketiga
Selain menggunakan cara manual dengan tools bawaan windows, kita juga
bisa menggunakan software pihak ketiga yang di desain untuk pemeliharaan
dan pengoptimalan sistem komputer diantaranya adalah :
Glary Utilities
- Menghapus data sampah dari hard drive dan memulihkan manajer ruang disk -uninstall
- Mengelola startup Windows
- Mengoptimalkan memori bebas
- Defragmentasi registry
- File shredder
- Undeleter berkas
- File duplikat dan kosong folder finder
CCleaner
- File sementara bersih, sejarah, cookie dari browser yang berbeda
- Kosong Recycle Bin Windows
- Windows file yang jelas sementara
- Menghapus file-file sementara dari banyak aplikasi pihak ketiga
- Program uninstaller
- Mengelola System Restore Points
2.11 Perawatan Hardware
Seperti disebutkan di atas, overheating dapat menimbulkan dampak negatif
pada kinerja komputer Anda. Dengan demikian Anda harus secara teratur
membersihkan hardware Anda dari debu dan pastikan semua kipas (fan)
bekerja secara menyeluruh.
Sebelum Anda mulai, pastikan Anda memahami aturan keselamatan berikut:
Ground-kan listrik statis Anda :
Sebuah Electro Static Discharge (ESD) atau dapat diartikan Pembuangan
Listrik Statis dari tubuh kita saat menyentuh peralatan elektronik yang
bisa merusak perangkat elektronik tersebut . Oleh karena itu Anda harus
melepaskan listrik statis tersebut sebelum Anda bekerja pada interior
komputer Anda.
Anda dapat menggunakan gelang anti-statis atau secara manual
meng-groundkan tubuh Anda sendiri dengan menyentuhkan tubuh ke logam
atau yang paling mudah yaitu bagian logam casing komputer Anda.
Sentuhlah sesekali casing komputer untuk menetralkan listrik statis.
Matikan Komputer:
Anda harus mematikan komputer Anda sebelum Anda membuka casing kompter.
Shutdown Windows terlebih dahulu dan matikan saklar ON-OFF pada power
supply atau cabut kabel Power yang terhubung ke sumber listrik. Jika
Anda akan bekerja pada laptop, keluarkan baterai terlebih dahulu.
2.12 Membersihkan Kipas Angin (Fan) dan Pendingin (Heat Sink)
Kipas yang paling penting adalah yang berfungsi untuk mendinginkan
Processor. Kipas lainnya adalah seperti yang terdapat pada kartu grafis
dan casing komputer. Semua kipas tersebut sangat penting untuk
kelancaran sirkulasi udara sehingga komponen hardware tidak mengalami
overheating.
Untuk membersihkan kipas ini bisa dilakukan dengan menggunakan vacuum cleaner dan koas pembersih.
2.13 Bersihkan Power Supply
Selanjutnya komponen yang harus dibersihkan adalah Power Supply, dalam
power supply ini terdapat kipas internal yang biasanya mejadi tempat
berkumpulnya debu. Sama seperti langkah diatas untuk membersihkannya
gunakanlah vacuum cleaner.
2.14 Meningkatkan Pendinginan CPU
Untuk meningkatkan pendinginan pada Processor setidaknya ada 2 hal yang
bisa kita lakukan yaitu dengan memasang kipas yang lebih baik
performanya dan dengan memakai paste pendingin (grease) yang lebih baik
kwalitasnya. Grease ini sangat penting karena menjadi penghubung
langsung antar heatsink dan processor.
Tips: Gunakan grease secara merata dan tipis aja, tidak usah terlalu tebal..
3. Troubleshooting dan memperbaiki sistem yang tidak merespons
Sebenarnya adalah wajar apabila kita melakukan re-instal windows setiap
setahun sekali atau bahkan lebih, hal ini tergantung dari banyaknya
software yang sering kita instal atau uninstall. Langkah re-instal
windows ini lebih efektif daripada melakukan tuning windows satu persatu
yang biasanya memakan waktu berjam-jam. Sebelum di re-install jangan
lupa untuk membackup file data terlebih dahulu.
Namun apabila Anda menginginkan untuk melakukan troubleshooting dan
memperbaiki performa windows, maka ikutilah panduan dibawah ini:
3.1 Lakukan Perawatan Software secara Umum
Lakukan perawatan umum seperti yang telah dijelaskan diatas, Uninstal
Software yang tidak diperlukan, lakukan Disk Clenup, daan defrag hardisk
Anda. Bersihkan dari malware dan lakukan update driver dan update
windows.
3.2 Lakukan Perawatan Hardware secara Umum
Untuk melakukan perawatan hardware ini bisa dilakukan dengan seperti
yang telah diuraikan diatas, yaitu dengan terlebih dahulu membuang
listrik statis tubuh kita, kemudian matikan komputer secara total, buka
casing CPU dan bersihkan komponen hardware dari debu dan kotoran
lainnya. Pastikan semua kipas berfungsi dengan benar.
Setelah dibersihkan cobalah untuk mencabut dan pasang kembali
kabel-kabel power dan kabel data yang terpasang, pastikan sudah pas
sesuai dudukannya. Cabut pasang juga komponen seperti RAM dan card
grafik.
Jika Anda menduga masalahnya terdapat pada hardware, maka cobalah ganti
hardware tersebut dengan yang hardware yang sudah dipastikan masih
berfungsi.
3.3 Login ke Windows Safe Mode
Windows Safe Mode adalah pilihan boot yang hanya memuat sistem operasi
dengan file dasar dan driver yang diperlukan saja. Hal ini umumnya
digunakan untuk memecahkan masalah di Windows, karena banyak komponen,
seperti driver grafis atau perangkat lunak yang secara otomatis berjalan
saat windows startup, Dalam safe mode ini driver dan software tersebut
tidak dimuat.
Untuk memulai Safe Mode Anda perlu reboot komputer Anda. tekan >
tombol F8 pada saat Windows mulai boot. Akan terlihat menu > Advanced
Boot Options. Gunakan tombol panah pada keyboard untuk memilih> Safe
Mode dan tekan> Enter.
Jika komputer Anda tidak terasa lambat saat berada pada mode Safe Mode,
maka kita dapat mengasumsikan bahwa perangkat keras dalam keadaan
normal. Sumber masalah kemungkinan besar ada pada software seperti
terlalu banyaknya aplikasi yang masuk ke startup windows, driver yang
harus diupdate, adanya malware dan sebaginya. Untuk itu lakukan
troubleshooting selanjutnya di bawah ini.
3.4 Hapus Software dari Startup
Langkahnya seperti yang telah disebutkan pada bagian 2.5 Bersihkan Windows Startup diatas.
3.5 Scan dan Bersihkan Malware
Apabila Antivirus masih bisa berjalan, maka lakukan update terlebih
dahulu, lalu lakukan scaning secara menyeluruh. Meng-upgrade program
antivirus (definisi virus) dan menjalankan scan menyeluruh.
3.6 Update Driver Hardware
Driver hardware dapat menyebabkan konflik yang menyebabkan sistem lambat
atau sering crash. Jika masalah terjadi setelah Anda menginstal
perangkat keras baru, maka cobalah untuk meng-update driver tersebut.
Disable driver yang bermasalah tersebut dan lakukan uninstal dan instal
ulang driver.
Untuk mengupdate driver secara manual bisa dilakukan dari jendela Device
Manager, caranya Klik > Start, ketik> Device Manager ke dalam
kolom pencarian, dan pilih Device Manager.
Pilih hardware yang akan di-update, kemudian pilih > Update Driver
Software... Dari menu ini pula kita bisa melakukan Disbale, dan Uninstal
driver dari komponen tersebut.
3.7 Bersihkan Registry
Langkah untuk membersihkan registry ini sebaiknya tidak dilakukan,
apabila kita tidak terlalu mengertiapa yang kita lakukan, karena faktor
resikonya yang bisa mengakibatkan sistem menjadi lebih parah dari
sebelumnya atau bahkan sistem harus diinstal ulang.
Original Pos on http://www.catatanteknisi.com/
Anda Puas Kami Lemas... ^_^