Selasa, 30 Agustus 2016

Cara Membersihkan Virus Komputer Secara Total


Virus komputer merupakan salah satu dari beberapa jenis malware yang dapat merusak sistem komputer kita. Umumnya sebuah komputer yang telah terinfeksi virus ini mempunyai tanda-tanda yang menunjukkan penurunan performa komputer. Diantara tanda-tanda yang yang mengindikasikan adanya virus pada komputer adalah seperti berikut:

  • Komputer terasa lambat
  • Komputer sering hang
  • Waktu startup windows yang terasa lama
  • Tidak bisa dibukanya beberapa file seperti biasa
  • Tidak bisa mengakses internet padahal koneksi tidak bermasalah.
  • Munculnya jendela popup seolah-olah dari program antivirus yang berisi peringatan bahwa komputer Anda saat ini bermasalah dan harus segera diperbaiki, padahal Anda sebelumnya tidak pernah menginstal Antivirus tersebut.
  • Tidak bisa mengubah atribut file
  • Beberapa file Anda seakan-akan hilang secara bersamaan padahal hanya ter-hidden
  • Munculnya file dengan nama-nama yang aneh, yang tidak pernah Anda buat
  •  dan hal-hal yang mencurigakan lainnya.


Membersihkan Virus Komputer

Dalam artikel kali ini, saya akan berbagi tips tentang cara membersihkan virus dan malware lainnya apabila komputer yang kita pakai sudah terlanjur terinfeksi oleh virus tersebut.

1. Persiapkan aplikasi yang akan digunakan untuk membersihkan virus, diantaranya:

  • Kaspersky TDSSKiller Anti Rootkit Utility, 
  • Malwarebytes Anti-Malware, 
  • SUPERAntiSpyware Portable Scanner, 
  • HitmanPro 3 Malware Scanner, 
  • Antivirus Program seperti misalnya, Avast, AVG, Microsoft Security Esential dsb.
  • Default Windows 7 File Extension Reg. 
  • Norman Malware Cleaner 
  • Auslogics Browser Care, 
    merupakan tool yang sangat bermanfaat untuk configur web browser dan menonaktifkan plugin yang tidak diperlukan yang sering tanpa sadar terinstal pada browser kita.
Simpan semua file tersebut ke dalam  flashdisk.

2. Start Windows dalam mode Safe Mode

Setelah semua tool terkumpul, langkah selanjutnya adalah mulai menjalankan windows dalam mode Safe Mode, caranya adalah dengan cara: restart komputer, kemudian tekan tombol F8 sehingga muncul tampilan Windows Boot Option seperti terlihat pada gambar dibawah, kemudian pilih Windows Safe Mode.

3. Lakukan Pembersihan  Virus dengan tool -tool yang telah disediakan sebelumnya.

Setelah Windows berhasil login, mulai lakukan pembersihan virus dengan pertama-tama jalankan terlebih dahulu Kaspersky TDSSKiller Anti Rootkit Utility. Kemudian jalankan Malwarebytes Anti-Malware dan sebaiknya program Malwarebytes tersebut di update terlebih dahulu. Setelah itu baru jalankan SUPERAntiSpyware Portable Scanner dilanjutkan dengan HitmanPro 3 Malware Scanner.

 Setelah sistem komputer dibersihkan dengan Malware Scanner, langkah selanjutnya barulah menginstal atau menjalankan program Antivirus seperti Avast, AVG, Kaspersky atau lainnya dan pilihlah opsi "Full Scanning".  Yang perlu diperhatikan pastikan antivirus tersebut sudah terupdate terlebih dahulu dengan versi atau database terbaru.

4. Bersihkan System Restore

Untuk menjaga agar sistem komputer tidak terinfeksi virus yang terdapat pada System Restore, maka kita perlu untuk mendelete system restore yang telah dibuat, caranya:



System Restore Cleanup

  • Klik Start menu > All Programs > Accessories > System Tools kemudian klik Disk Cleanup. Pilih Drive yang akan di bersihkan, yaitu Drive C.
  • Klik pada tab More Options kemudian pada bagian System Restore, klik tombol Cleanup.
  • Akan muncuk jendela konfirmasi Disk CleanUp, klik tombol Delete.

5. Bersihkan Temporary File 
Selanjutnya bersihkan temporary file, bisa dengan menggunakan aplikasi Temp File Cleaner. Aplikasi ini akan membersihkan semua temporary folders pada semua user accounts (temp, IE temp, java, FF, Opera, Chrome, Safari), termasuk Administrator, All Users, LocalService, NetworkService, dan user account lainnya pada user folder. Temp File Cleaner juga akan membersihkan folder %systemroot%\temp dan %systemdrive% root folder, %systemroot%, dan system32 folder.

6. Repair Sistem Operasi Windows
Untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh virus, seperti misalnya rusaknya file association, sehingga beberapa document tidak bisa dibuka dengan program defaultnya, kita harus merepairnya dengan merepair registry. Untuk mengembalikan setingan file association ke default pada windows  bisa menggunakan tool yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Apabila kerusakan telah cukup parah, maka melakukan Repair Windows merupakan langkah yang harus kita jalankan.

7. Gunakan Rescue CD / Hiren boot
Apabila kerusakan yang ditimbulkan oleh virus ini mengakibatkan komputer tidak bisa booting sama sekali, maka kita harus menggunakan apa yang disebut sebagai Rescue CD. Informasi mengenai Rescue CD ini dapat dilihat pada postingan.
Cara Membersihkan Virus menggunakan Rescue Disk.

  Original Pos on http://www.catatanteknisi.com/  

Anda Puas Kami Lemas... ^_^

Cara Membersihkan Virus menggunakan Rescue Disk


Salah satu cara yang dapat kita gunakan untuk membersihkan virus dan malware lainnya yang menginfeksi sistem komputer adalah dengan melakukan scanning virus menggunakan Antivirus yang terdapat dalam CD Bootable atau dikenal juga dengan istilah Rescue CD.

Rescue CD ini selain merupakan senjata darurat yang bisa kita gunakan untuk men-scan dan membersihkan sistem komputer dari virus, rootkit, spyware dan malware lainnya. Dalam Rescue CD juga biasanya dilengkapi dengan tool-tool berguna lainnya seperti tool untuk memanipulasi file dan folder, create dan delete partisi hardisk, configure network connection dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa Rescue CD yang dapat kita gunakan untuk melakukan scanning sekaligus menghapus berbagai virus yang menginfeksi komputer dari berbagai vendor Antivirus:
1. AVG Rescue CD


AVG Rescue CD, merupakan CD Bootable berbasis Linux dari AVG Antivirus yang berfungsi sebagai Antimalware yang akan memberikan perlindungan terhadap virus, worm, Troya, spyware, pencuri identitas, rootkit, dan lainnya.


Dalam AVG Rescue CD juga dilengkapi dengan berbagai tool untuk pemulihan sistem diantaranya :
  1. Midnight Commander - pengatur file dua panel agar Anda selalu dapat melihat apa yang sedang Anda lakukan dan apa yang terjadi di sana
  2. Windows Registry Editor - editor register sederhana untuk membantu perbaikan entri register
  3. TestDisk - alat pemulihan hard drive yang andal untuk rekonstruksi sistem file FAT32 dan NTFS
  4. Ping - untuk mengetes ketersediaan sumber daya jaringan seperti server, domain dan alamat IP
  5. Program dan layanan Linux yang umum seperti editor teks vi, daemon OpenSSH, ntfsprogs, dan lainnya.
Download AVG Rescue CD disini

2. Kaspersky Rescue Disk

Kaspersky Rescue Disk 10 dirancang untuk memindai dan mendisinfeksi komputer x86 dan x64-kompatibel yang telah terinfeksi. Aplikasi ini harus digunakan ketika infeksi begitu parah sehingga tidak mungkin untuk mensterilkan komputer menggunakan anti-virus aplikasi atau utilitas penghapusan malware (seperti Alat Virus Removal Kaspersky) berjalan di bawah sistem operasi.
kaspersky rescue disk


Kaspersky Rescue Disk menawarkan interface yang simple dan mudah untuk digunakan. Aplikasi scan virusnya akan memeriksa boot sector, hidden startup objects dan local hardisk. Setiap file yang terinfeksi virus nantinya dapat kita karantina, desinfeksi atau dihapus. Kaspersky Rescue CD dilengkapi menu Update Center untuk mengupdate database dengan malware definitions database termutakhir.

Kaspersky Rescue Disk dapat di download disini

3. Dr.Web LiveCD

Jika komputer kita terinfeksi malware yang menyebabkan komputer tidak bisa booting, maka kita bisa menggunakan Dr.Web Live CD. Aplikasi ini akan membersihkan komputer dari file yang terinfeksi virus dan file-file yang dianggap berbahaya dan mencurigakan. Dr.Web Live CD juga dilengkapi tool untuk mengupdate virus databases dan component lainnya yang dibutuhkan.

Dr.Web Live CD dapat di download disini

4. Avira AntiVir Rescue System

Sama seperti Dr.Web dan AVG Rescue, Avira AntiVir Rescue System ini dapat kita gunakan untuk mengakses, memperbaiki sistem yang rusak, menyelamatkan data dan melakukan scan virus dari komputer yang tidak dapat di-boot lagi. File .iso dari Rescue CD ini selalu diperbaharui beberapa hari sekali sehingga update keamanan terbaru selalu tersedia.

Download Avira AntiVir Rescue System disini

5. Norton Bootable Recovery Tool

Norton Bootable Recovery Tool dari Symantec Corp diklaim bisa memperbaiki kerusakan yang paling parah sekalipun dari komputer yang terinfeksi virus. Norton Rescue Tool dapat membantu membersihkan threats dan crimeware sehingga dapat memulikan kembali kesehatan komputer. 

Download Norton Bootable Recovery Tool disini

Beberapa vendor antivirus lainnya seperti Bit Defender, Panda AntiVirus, F-Secure dan PC Tools juga mengeluarkan produk Rescue CD yang hampir sama, tetapi saya rasa dengan 5 Rescue CD diatas sudah cukup untuk membersihkan virus dan malware lainnya yang menginfeksi komputer.

Cara Membersihkan Virus menggunakan Rescue Disk

Untuk menggunakan Rescue Disk tersebut, pertama-tama kita harus membakar atau mem-burning file.iso yang telah didownload tadi ke media CD menggunakan aplikasi burning tool seperti Nero, CD Burner XP atau InfraRecorder. Setelah selesai, maka bootinglah komputer dengan menggunakan CD ROM  dan lakukan pembersihan virus menggunakan rescue disk tersebut

Original Pos on http://www.catatanteknisi.com/ 

 Anda Puas Kami Lemas... ^_^

Cara Memperbaiki Komputer/Laptop Tidak Bisa Booting

Cara Memperbaiki Komputer/Laptop Tidak Bisa Booting - Kali ini Lapkom akan berbagi seputar masalah bios, Kenapa ya komputer saya tidak bisa melakukan booting atau masuk bios? ada banyak penyebab yang akan saya bahas mengenai komputer atau laptop yang tidak bisa melakukan booting. Ada beberapa masalah yang sering di alami komputer seperti komputer tidak bisa booting dengan adanya pesan error, dan blue screen, ada juga komputer merestart sendiri tanpa sebab. nah mari kita simak beberapa penyebab dan cara mengatasi komputer tidak bisa booting berikut :

1. Sistem operasi bermasalah, atau sistem windows yang corupt.
Jika terjadi malasah pada sistem operasi biasanya akan terjadi Blue Screen atau layar akan blank biru pada saat kita awal menyalakan komputer dan kita tidak bisa memasuki windows atau bisa di sebut gagal booting. Itu bertanda sistem operasi yang bermasalah. cara mengatasi yakni dengan :

  • Lakukan Repair operating system (Menggunakan DVD Windows)
  • Lakukan Install Ulang Pada Komputer/Laptop anda.

ada kalanya system windows yang corupt biasanya akan ada pesan yang menunjukkan adanya file yang sedang rusak atau hilang, lakukan hal berikut :

  • cek terlebih dahulu memory anda, bila terpasang lebih dari satu atau memory tidak kompatible biasanya akan muncul error sistem windows corupt, jadi lepaskan memori anda yang tidak sejenis tersebut.
  • dan jika masih gagal lakukan penginstallan ulang windows anda.

2. Terjadi Overheat pada Processor anda.

processor murupakan otak pemikir dari sebuah komputer, jika processor sendiri panas maka akan terjadi gagal booting dan biasanya komputer akan restart sendiri. untuk mengatasinya yaitu :

  • Lakukan pembongkaran pada processor, cek pada bagian pastanya jika kering tambahkan pasta baru karena jika kering processor akan cepat panas dan menyebabkan gagal booting.
  • cek kembali pada kipas processor, pastikan kipas masih berjalan dan normal.
Cara Memperbaiki Komputer/Laptop Tidak Bisa Booting


3. Masalah pada RAM sehingga gagal booting.
Ram sendiri merupakan media tempat penyimpan sementara pada komputer, jika ada kesalahan pada ram pasti komputer tidak akan berjalan dengan baik. biasanya jika ada kesalahan pada RAM pada saat kita menghidupkan komputer terdengar beep lebih dari dua kali. untuk mengatasinya yaitu :

  • Copot RAM pada komputer anda dan lakukan pembersihan di bagian pin nya, setelah itu pasang kembali dengan baik dan benar.
  • ada bisa mencoba pasang RAM di slot yang lainnya.
  • apabila terdapat 2 card memori coba cek satu-persatu mana yang mengalami masalah.

4. Dikarnakan Hardisk yang tidak terdetekni atau bermasalah.
Hardisk sendiri merupakan bagian penyimpanan data-data komputer dan juga tempat OS terinstall, apabila hardisk tidak terdeteksi maka akan gagal booting. Nah pada masalah ini biasanya akan muncul pesan "Disk Boot Failure". untuk mengatasinya yaitu :


Cara Memperbaiki Komputer/Laptop Tidak Bisa Booting
  • Lakukan pengecekan pada kabel yang tersambung pada hardisk anda baik SATA maupun IDE, pasting kabel normal dan terpasang dengan baik dan benar.
  • Untuk hardisk IDE yang terpasang dengan 1 kabel lakukan pengecekan pada setingan Master dan Slavenya apakah sudah urut dan sesuai.
  • Masuklah pada BIOS apakah hardisk sudah terdeteksi? coba lakukan satu persatu dan jika gagal maka kerusakan terjadi pada hardisk anda.
  • Cek hardisk pada saat komputer di nyalakan, apabila hardisk hidup maka terlihat hardisk bergetar.

Nah demikian ulasan mengenai komputer yang tidak bisa booting, saya memberi uraian supaya anda mendapatkan solusinya, silahkan mencoba dan mencoba untuk belajar, karena tidak ada ilmu yang di dapatkan begitu saja tanpa belajar dan mencoba. Jika anda ingin menambahkan silahkan berkomentar di bawah. Terimakasih. 


 Sumber : http://www.carainstalwindows7.com

Anda Puas Kami Lemas... ^_^

Pengertian Malware dan Jenis - Jenis Malware


Dengan memanfaatkan koneksi jaringan dan internet, Malware yang merupakan sebuah perangkat lunak berbahaya (malicious software) saat ini semakin mudah menyebar dan menginfeksi komputer. Tanpa kita sadari sistem dan aplikasi komputer kita telah dirusak bahkan informasi pribadi milik kita pun bisa diketahui dan disalahgunakan oleh orang lain hanya karena aktifitas browsing yang kita lakukan.

malware,adware,spyware
Pada dasarnya malware adalah program berbahaya dan tidak diinginkan yang dapat merusak sistem komputer, menghambat akses internet dan yang paling berbahaya yaitu mencuri informasi seperti password dan no kartu kredit kita.

Jenis-jenis malware ini diantaranya adalah trojan, virus, worm, spyware, adware, rootkit dan sebagainya. Berikut beberapa pengertian dari jenis-jenis malware, CMIIW ..
  • Virus Komputer adalah jenis malware yang menyerang file eksekusi (.exe) yang akan menyerang dan menggandakan diri ketika file exe yang terinfeksi di jalankan. Virus komputer menyebar dengan cara menyisipkan program dirinya pada program atau dokumen yang ada dalam komputer.

  • Worm adalah sebuah program komputer yang dapat menggandakan dirinya secara sendiri dalam sistem komputer. Sebuah worm dapat menggandakan dirinya dengan memanfaatkan jaringan (LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur tangan dari user itu sendiri.Worm memanfaatkan celah keamanaan yang memang terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan vulnerability.

  • Spyware adalah program yang bertindak sebagai mata-mata untuk mengetahui kebiasaan pengguna komputer dan mengirimkan informasi tersebut ke pihak lain. Spyware biasanya digunakan oleh pihak pemasang iklan.

  • Adware adalah iklan yang dimasukan secara tersembunyi oleh pembuat program, biasanya pada program yang bersifat freeware untuk tujuan promosi atau iklan.

  • worm-rootkit-trojan-keylogger
  • Trojan atau trojan hourse adalah program yang diam-diam masuk ke komputer kita, kemudian memfasilitasi program lain misalnya virus, sypware, adware. keylogger dan malware lainnya untuk masuk, merusak sytem, memungkinkan orang lain meremote komputer dan mencuri informasi seperti password atau nomor kartu kredit kita (untung saya ga punya kartu kredit..)

  • Keylogger adalah sebuah program yang dapat memantau penekanan tombol pada keyboard, sehingga orang lain dapat mengetahui password dan informasi apapun yang kita ketik.

  • Rootkit adalah program yang menyusup kedalam system komputer, bersembunyi dengan menyamar sebagai bagian dari system (misalnya menempel pada patch, keygen, crack dan game), kemudian mengambil alih, memantau kerja sistem yang disusupinya. Rootkit dapat mencuri data yang lalu-lalang di jaringan, melakukan keylogging, mencuri cookies akun bank dan lain-lain.

  • Phishing adalah suatu bentuk penipuan untuk memperoleh informasi pribadi seperti userID, password, ATM, kartu kredit dan sebagainya melalui e-mail atau website palsu yang tampak asli.
Original Pos on http://www.catatanteknisi.com/ 

Anda Puas Kami Lemas... ^_^ 

Panduan Lengkap Cara Mempercepat Kinerja Windows 7


Panduan Cara Mempercepat Windows 7 ini sebagian besar isinya diambil dari ebook komputer yang berjudul "Windows... On Speed" dengan beberapa pengurangan dan tambahan yang dirasa perlu. Ebook ini berisi tutorial tentang bagaimana caranya mempercepat komputer yang makin hari-makin lambat.


cara mempercepat windows 7
Dalam panduan ini akan dijelaskan penyebab komputer lambat, bagaimana caranya untuk menyimpan data dan mengurangi fragmentasi hardisk, bagaimana menghapus program secara tuntas sehingga terhindar dari penumpukan registri sampah, aplikasi apa saja yang seharusnya digunakan untuk memelihara sistem komputer agar tetap prima, bagaimana melindungi komputer dari serangan malware dan membersihan malware yang telah menginfeksi sistem dan bagaimana membersihkan hardware komputer agar terhindar dari kerusakan.

1. Beberapa Penyebab Komputer Lambat
Penyebab utama yang membuat komputer lambat adalah Software atau aplikasi yang terinstal. Hal ini dapat mempengaruhi integritas dan kinerja sistem operasi dalam berbagai cara. Dibawah ini adalah beberapa penyebab utama komputer menjadi lambat :

1.1 Fragmentasi  Hard disk
Pada hard disk yang sempurna, setiap file yang ditulis dalam satu potongan yang bersebelahan dengan tidak ada ruang kosong di depan atau di belakangnya. Dalam prakteknya, bagaimanapun, file tidak statis. Selalu ada penambahan file baru, bertambah atau berkurangnya ukuran file yang ada, atau bahkan ada file yang dihapus yang menyebabkan adanya ruang kosong diantara susunan file-file yang ada.

Fragmentasi adalah apa yang terjadi ketika file ditulis ke potongan-potongan kecil di ruang kosong di seluruh hard disk. Sistem file NTFS telah membantu mengatasi masalah ini yaitu dengan mengutamakan menyimpan data secara bersebelahan selama ruang yang cukup masih tersedia.

Tetapi walau bagaimanapun fragmentasi hardisk akan bertambah banyak seiring dengan aktifitas kita menambah, mengedit dan menghapus file-file pada hardisk tersebut. Informasi lain mengenai fragmentasi hardisk ini dapat dilihat pada postingan sebelumnya "mengenal fragmentasi dan defragmentasi pada hardisk".


1.2 Aplikasi yang berjalan dan kapasitas RAM
Penyebab kedua yang menyebabkan komputer lambat adalah banyaknya aplikasi yang berjalan dan kecilnya kapasitas memory atau RAM yang terpasang. RAM atau Random Access Memory adalah bentuk penyimpanan data sementara untuk sistem operasi dan program yang berjalan.

Masalahnya adalah ketika jumlah RAM terbatas dan ketika lebih banyak ruang diperlukan maka Virtual Memory Manager (VMM) akan memindahkan sebagian data ke swap file pada hardisk. Proses swapping dari memori ke hard disk ini tentu saja dapat memperlambat sistem karena hard drive lebih lambat dibandingkan dengan media penyimpanan memory atau RAM tersebut.

Kesalahan lainnya adalah semakin banyak software aplikasi yang diinstal yang biasanya setiap software akan menambahkan sendiri ke Windows Auto Start dan tentu saja hal ini akan semakin membebani kinerja memory dan akhirnya bisa memperlambat sistem komputer kita..

1.3 Space yang tersisa pada Hardisk
Masalah ini berhubungan langsung dengan yang disebutkan sebelumnya yaitu VMM. Windows membutuhkan ruang untuk menyimpan data sementara pada hard drive. Ketika ruang yang tersisa pada sistem drive sangat minim, maka perangkat lunak dan seluruh sistem operasi menjadi tidak responsif atau komputer menjadi hang.

1.4 Malware
Malware adalah singkatan dari malicious software atau perangkat lunak berbahaya. Ini adalah bagian dari perangkat lunak yang biasa dikenal sebagai virus, adware, atau worm yang menginfeksi komputer dan memakan sumber daya sistem sehingga mengganggu dan dapat menurunkan kinerja sistem secara keseluruhan. Baca juga Jenis-jenis Malware

1.5 Registry Windows
Hampir setiap komponen dari sistem operasi menyimpan pengaturan dan konfigurasi informasi dalam Registry Windows . Ini termasuk driver hardware, profil pengguna, dan aplikasi atau program dari pihak ketiga, Registry Windows adalah database hirarki yang kompleks dan terus dirujuk untuk informasi tentang komputer.

Masalah dengan database adalah bahwa entri menjadi usang. Software yang dihapus, misalnya, dapat meninggalkan kunci registri yang tidak lagi memiliki fungsi apapun. Di sisi lain, proses instalasi program yang salah atau komputer yang crash dapat menyebabkan konflik atau rusaknya file registry penting. Masalah dengan registri ini akan menyebabkan komputer menjadi lambat karena kesulitan dalam menemukan informasi yang sedang dicari.

1.6 Masalah Hardware
Masalah hardware bisa bermacam-macam. Sebuah bagian dari perangkat keras dapat rusak atau mungkin ada konflik driver yang menyebabkan komputer melambat. Isu-isu ini tidak bisa ditebak dan sering kali kita sulit untuk memecahkan masalah.

1.7 Overheating
Dalam sebuah CPU komputer terdapat kipas (fan) yang berfungsi untuk mengalirkan udara untuk menjaga komponen hardware seperti CPU (Central Processing Unit), power supply, dan kartu grafis dari overheating (kepanasan). Kinerja komputer dapat menurun secara drastis jika Prosesor terlalu panas. Penyebab overheating ini biasanya karena fan Processor yang mati atau kotor.

1.8 Kartu Grafis
Sebuah kartu grafis dengan 'shared memory' biasanya memory yang onboard tidak mempunyai memori sendiri, tetapi berbagi dengan memori RAM . Jadi setiap kali komputer menjalankan suatu aplikasi yang membutuhkan visual yang bagus seperti game dan aplikasi multimedia maka share memori akan penuh sehingga apabila kapasitas RAM kecil maka akan membuat sistem lambat atau bahkan crash . Untuk menghindari hal tersebut maka disarankan untuk memakai kartu grafis yang mempunyai memori sendiri.

2. Bagaimana Caranya Mempertahankan Performa Komputer dalam Kondisi Terbaik
Hal pertama yang harus kita ketahui adalah bahwa seiring dengan berjalannya waktu, windows yang kita gunakan akan semakin melambat. Hal ini terjadi karena adanya aktifitas kita seperti browsing, update driver, menulis dan menghapus data, menginstal dan uninstal software dan lain sebaginya yang menyebabkan terjadinya fragmentai hardisk, bertambahnya file temporary yang tidak diperlukan lagi, dan sebaginya yang semuanya itu akan berpengaruh pada melambatnya performa komputer.

Namun, dengan melakukan perawatan yang tepat maka kita bisa mempertahankan agar performa komputer tetap dalam kondisi terbaik. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan itu.

2.1 Membuat Partisi Khusus untuk System dan Data 
File sistem dan data pribadi harus disimpan pada partisi terpisah dan lebih baik lagi disimpan pada hardisk yang berbeda. Ini akan menguntungkan Anda karena dua alasan yang sangat praktis. Pertama-tama, drive sistem Anda tidak akan cepat mengalami fragmentasi. Kedua, data pribadi Anda akan aman dalam kasus sistem operasi gagal booting atau perlu diinstal ulang.

Membagi hardisk menjadi 2 partisi atau lebih ini sebaiknya dilakukan pertama kali saat kita menginstal windows. Tetapi kita juga bisa membagi atau mengatur ulang besarnya partisi ini saat windows telah terinstal. Yang harus diperhatikan adalah selalu lakukan backup data terlebih dahulu sebelum melakukan pengaturan partisi hardisk.

Hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mem-partisi hardisk. Ingatlah untuk memberikan ruang yang cukup pada partisi sistem, karena hal ini membantu sistem operasi untuk bekerja dengan lancar.

Untuk Windows 7 setidaknya alokasikan space hardisk untuk partisi sistem sebesar 20 GB atau lebih apabila kita berencana untuk menginstal banyak software. Pastikan partisi ini memiliki minimal 5 GB free space setiap saat. Jika kurang maka kita harus meng-uninstal program, menghapus file atau mengatur ulang besarnya partisi dengan tool bawaan Windows yaitu Disk Management Tool.

Untuk mengelola partisi hardisk pada Windows 7 caranya adalah sebagai berikut:

Klik > Start Menu, kemudian ketik : partition pada kotak  > Search Programs and files

Akan muncul jendela > Disk Managemet, disini kita bisa melihat ukuran dan berapa banyak free space yang tersisa.

Untuk menambah kapasitas partisi sistem, maka kita terlebih dahulu harus mengecilkan partisi yang lain. Sebaliknya juga apabila kita ingin menambah partisi yang lain maka partisi sistem yang harus dikecilkan terlebih dahulu.


Klik kanan partisi yang ingin dikecilkan, kemudian klik > Shrink Volume, tunggu sebentar sampai tool ini melakukan perhitungan besarnya space yang memungkinkan untuk dikecilkan selanjutnya kita tentukan nilainya dalam satuan MB. Setelah itu klik > Shrink to start the process.


Setelah berhasil maka akan muncul > Unallocated pada jendela Disk Management tersebut. Selanjutnya kita bisa menggunakan space tersebut untuk ditambahkan ke partisi yang ada atau membuat partisi baru.

Untuk menambahkan space tersebut ke partisi yang lain, tinggal klik kanan pada partisi yang akan ditambahkan, pilih > Extend Volume...

Sedangkan apablila akan membuat partisi baru dari unallocated space yang tadi, maka klik kanan dan pilih > New Simple Volume ... dan ikuti langkah-langkah selanjutnya, yaitu menentukan besarnya space yang akan dialokasikan ke partisi baru, menentukan drive letter, dan file system yang akan digunakan. Tips : Gunakanlah file system NTFS saat akan memformat partisi.



2.2 Memindahkan Semua Data Pribadi ke Partisi Data
Sekarang kita sudah memiliki dua partisi hard disk dan ruang yang cukup pada drive sistem, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa data pribadi seperti folder My Documents dan user profiles yang terdapat pada partisi system (drive C:) ikut dipindah ke partisi yang lain.

Berikut cara untuk memindahkan personal files kita secara manual ke partisi atau drive yang baru :

Klik Start Menu > Klik pada nama user (misal Admin) dan pilih > Open
Klik kanan folder yang akan dipindah, misalnya folder My Documents, klik . Properties, pilih tab > Location , pilih > Move.. pastikan nama foldernya sama dengan nama folder sebelumnya misalnya G:\My Documents

Sekarang apabila Anda menyimpan file ke folder My Document yang ada di start menu atau melakukan send to My Documents, maka otomatis akan tersimpan ke folder G:\My Documents tadi.




2.3 Lakukan Disk Cleanup
Utilitas Disk Cleanup akan mencari file-file temporary, file yang terdapat di Recycle Bin, file kesalahan sistem, dan banyak lagi. Untuk menjalankan Disk Clenup klik > Start dan ketik> Disk Cleanup di kolom > Search programs and files. Pilih drive yang ingin dibersihkan dan klik> OK.

Windows akan menghitung berapa banyak space hardisk yang bisa dibersihkan. Pilih file yang ingin Anda hapus, klik> OK.


Apabila kita menginginkan proses disk cleanup ini berjalan secara otomatis, maka ita harus memasukkannya ke Task Scheduller. Seperti biasa caranya adalah klik > Start dan ketik> Task Scheduler ke dalam kolom pencarian. Dari menu pilih> Create Basic Task ...

Masukkan nama untuk tugas, klik> Next untuk menentukan frekuensi tugas, saya sarankan mingguan, klik> Next lagi untuk memilih hari dan waktu, klik> Next untuk memilih tindakan, dalam hal ini> Mulai program, klik > Next dan> Browse ... untuk> Cleanmgr.exe dari> C: \ WINDOWS \ system32 \ folder, kemudian klik> Open untuk memilih utilitas. Sekarang Anda dapat mengubah drive di mana drive akan dieksekusi. Masukkan> / d diikuti oleh huruf drive masing-masing dan titik dua, misalnya> / d D: ke> Add argumen. Setelah selesai, klik> Berikutnya, melihat ringkasan dan klik> Finish untuk menyimpan tugas.


2.4 Lakukan Defrag Hardisk secara berkala
Anda harus secara teratur melakukan defragment hardisk Anda. Seberapa sering tergantung pada seberapa cepat disk Anda menjadi sangat terfragmentasi, yang tergantung pada seberapa sering Anda menambahkan dan menghapus program atau mengubah file pribadi. Semakin terfragmentasi hard drive Anda, semakin lama juga waktu untuk melakukan defragmentasi maka adalah ide yang baik untuk menjalankan defrag 20% fragmentasi.

Untuk melakukan defrag hardisk bisa menggunakan tool bawaan Windows, caranya klik > Start> All Programs> Accessories> System Tools> Disk Defragmenter atau cukup ketik> defragment ke dalam kolom pencarian di Windows 7.

Defragmentasi ini dilakukan untuk setiap partisi atau hard drive secara terpisah. Terlebih dahulu Anda harus menganalisis disk masing-masing untuk melihat jumlah hardisk yang terfragmentasi. Jika perlu, Anda dapat mulai melakukan defragmentasi.



Secara default pada Windows 7, proses defragmentasi telah dijadwalkan untuk semua disk. Untuk mengubah jadwal Namun, hanya dapat berjalan ketika komputer sebenarnya dihidupkan, dan selama waktu yang dijadwalkan. Untuk mengubah jadwal kapan proses defragmentasi akan dilakukan, klik tombol > Configure schedule...



2.5 Bersihkan Windows Startup
Saat kita menginstal program maka biasanya program tersebut akan menambahkan diri ke menu startup Windows, saat. Meskipun saat aplikasi ini berjalan kita tidak menyadarinya, namun mungkin saja aplikasi tersebut memakan banyak RAM. Oleh karena itu startup dan menu boot Windows adalah latihan penting dalam menjaga kinerja komputer.

Tempat pertama yang harus Anda membersihkan adalah folder Startup. Klik > Start> All Programs, dan pilih> folder Startup. Hapus semua entri untuk program yang tidak kita inginkan.


Karena tidak semua program yang melakukan booting dengan Windows tercantum dalam folder di atas, maka kita harus menggunakan utility msconfig untuk melakukan pengaturan lanjutan. caranya klik Start> ketik > msconfig ke> pada kolom kolom pencarian .

Setelah jendela System Configuration terbuka, klik tab > tab Startup. Periksa entri hati-hati dan hapus tanda centang pada program yang tidak diinginkan untuk di-load secara otomatis pada saat windows booting. Setelah selesai klik OK dan restart komputer Anda.


2.6 Meningkatkan Virtual Memory
Seperti dijelaskan di atas, Virtual Memory digunakan apabila pemakainan RAM sudah overload. Memori yang digunakan untuk membuka program yang tidak sering digunakan akan dilimpahkan ke hardisk. Jika Anda tidak dapat meng-upgrade RAM Anda, maka peningkatan performa sistem bisa didapat dengan cara meningkatkan jumlah Virtual Memori ini, yang kita lakukan untuk meningkatkan virtual memori ini adalah dengan meningkatkan ukuran Paging File, yang mendefinisikan jumlah Virtual Memory yang dapat digunakan apabila penggunaan RAM fisik sudah habis.

Tetapi seperti telah dijelaskan sebelumnya, adalah bahwa hardisk ini lebih lambat bila dibandingkan media yang lain seperti USB Flashdisk. Oleh karena itu daripada membuat virtual pada hardisk, maka lebih baik menggunakan flashdisk. Untuk pemakaian jangka panjang tetap saja membeli RAM lebih baik daripada menggunakan cara ini, tetapi apabila untuk pemakaian jangka pendek maka tidak ada salahnya trik ini kita dicoba

Pada Windows 7 fitur ini disebut ReadyBoost dan Anda dapat langsung mengaksesnya dengan cara klik kanan pada USB Flashdisk Anda, kemudian klik kanan dan pilih > Properties.


Beralih ke tab> ReadyBoost dan pilih opsi > Dedicate this device to ready boost. Klik> Apply untuk menyimpan perubahan dan tunggu ReadyBoost mengkonfigurasi cache.


Anda kemudian akan melihat blocked out space dibawah > Computer.


Windows 7 dapat menangani hingga delapan flash drive dan total 256 GB Virtual Memory. Namun, tidak semua flash drive memenuhi karakteristik kinerja yang diperlukan untuk bekerja dengan ReadyBoost. Jika hal ini terjadi, Anda akan diperingatkan.

2.7 upgrade RAM Anda
Ketika Anda telah kehabisan semua langkah optimasi secara software, maka Anda harus mempertimbangkan untuk upgrade hardware Anda. Untuk komputer desktop dan laptop meng-upgrade RAM adalah cara yang murah dan mudah untuk meningkatkan kinerja sistem.

Sebelum Anda pergi untuk membeli RAM baru, namun, pastikan untuk mengetahui apa yang Anda butuhkan. Ada berbagai jenis modul RAM, tidak semua akan masuk ke komputer Anda, dan modul dari produsen yang berbeda atau dengan kinerja yang berbeda tidak boleh dicampur. Selain itu, slot memori di komputer Anda terbatas, dan begitu juga jumlah maksimum RAM yang didukung oleh sistem operasi. Oleh karena itu, sebelum membeli sesuatu sebaiknya kita mencari tahu apa yang dibutuhkan.

Gunakan software crucial system scanner untuk mengetahui jenis RAM yang diinstal pada komputer Anda.

2.8 Lindungi Sistem Anda dari Malware
Windows dilengkapi dengan beberapa tools standard yang akan melindungi komputer dari serangan malware. Untuk informasi lebih lanjut  bisa dilihat pada postingan sebelumnya tentang Pengertian Malware

2.9 Uninstall Program dengan Tepat
Untuk meng-uninstall program, kita bisa menggunakan tool bawaan windows, caranya : klik > Start, ketik> Programs and Features. Pilih program yang akan di uninstal, kemudian klik> Uninstall atau> Uninstall / Change. Ikuti proses selanjutnya.


Ada kalanya dengan tool tersebut tidak bisa untuk menghapus software secara menyeluruh, untuk itu kita bisa menggunakan aplikasi tambahan seperti misalnya dengan menggunakan software Revo uninstaller.

2.10 Menggunakan Software Pihak Ketiga 

Selain menggunakan cara manual dengan tools bawaan windows, kita juga bisa menggunakan software pihak ketiga yang di desain untuk pemeliharaan dan pengoptimalan sistem komputer  diantaranya adalah :

Glary Utilities
- Menghapus data sampah dari hard drive dan memulihkan manajer ruang disk -uninstall
- Mengelola startup Windows
- Mengoptimalkan memori bebas
- Defragmentasi registry
- File shredder
- Undeleter berkas
- File duplikat dan kosong folder finder

CCleaner
- File sementara bersih, sejarah, cookie dari browser yang berbeda
- Kosong Recycle Bin Windows
- Windows file yang jelas sementara
- Menghapus file-file sementara dari banyak aplikasi pihak ketiga
- Program uninstaller
- Mengelola System Restore Points


2.11 Perawatan Hardware 
Seperti disebutkan di atas, overheating dapat menimbulkan dampak negatif pada kinerja komputer Anda. Dengan demikian Anda harus secara teratur membersihkan hardware Anda dari debu dan pastikan semua kipas (fan) bekerja secara menyeluruh.

Sebelum Anda mulai, pastikan Anda memahami aturan keselamatan berikut:

Ground-kan listrik statis Anda :
Sebuah Electro Static Discharge (ESD) atau dapat diartikan Pembuangan Listrik Statis dari tubuh kita saat menyentuh peralatan elektronik yang bisa merusak perangkat elektronik tersebut . Oleh karena itu Anda harus melepaskan listrik statis tersebut sebelum Anda bekerja pada interior komputer Anda.

Anda dapat menggunakan gelang anti-statis atau secara manual meng-groundkan tubuh Anda sendiri dengan menyentuhkan tubuh ke logam atau yang paling mudah yaitu bagian logam casing komputer Anda. Sentuhlah sesekali casing komputer untuk menetralkan listrik statis.

Matikan Komputer:
Anda harus mematikan komputer Anda sebelum Anda membuka casing kompter. Shutdown Windows terlebih dahulu dan matikan saklar ON-OFF pada power supply atau cabut kabel Power yang terhubung ke sumber listrik. Jika Anda akan bekerja pada laptop, keluarkan baterai terlebih dahulu.

2.12 Membersihkan Kipas Angin (Fan) dan Pendingin (Heat Sink)
Kipas yang paling penting adalah yang berfungsi untuk mendinginkan Processor. Kipas lainnya adalah seperti yang terdapat pada kartu grafis dan casing komputer. Semua kipas tersebut sangat penting untuk kelancaran sirkulasi udara sehingga komponen hardware tidak mengalami overheating.

Untuk membersihkan kipas ini bisa dilakukan dengan menggunakan vacuum cleaner dan koas pembersih.

2.13 Bersihkan Power Supply
Selanjutnya komponen yang harus dibersihkan adalah Power Supply, dalam power supply ini terdapat kipas internal yang biasanya mejadi tempat berkumpulnya debu. Sama seperti langkah diatas untuk membersihkannya gunakanlah vacuum cleaner.

2.14 Meningkatkan Pendinginan CPU
Untuk meningkatkan pendinginan pada Processor setidaknya ada 2 hal yang bisa kita lakukan yaitu dengan memasang kipas yang lebih baik performanya dan dengan memakai paste pendingin (grease) yang lebih baik kwalitasnya. Grease ini sangat penting karena menjadi penghubung langsung antar heatsink dan processor.

Tips: Gunakan grease secara merata dan tipis aja, tidak usah terlalu tebal..


3. Troubleshooting dan memperbaiki sistem yang tidak merespons
Sebenarnya adalah wajar apabila kita melakukan re-instal windows setiap setahun sekali atau bahkan lebih, hal ini tergantung dari banyaknya software yang sering kita instal atau uninstall. Langkah re-instal windows ini lebih efektif daripada melakukan tuning windows satu persatu yang biasanya memakan waktu berjam-jam. Sebelum di re-install jangan lupa untuk membackup file data terlebih dahulu.

Namun apabila Anda menginginkan untuk melakukan troubleshooting dan memperbaiki performa windows, maka ikutilah panduan dibawah ini:

3.1 Lakukan Perawatan Software secara Umum
Lakukan perawatan umum seperti yang telah dijelaskan diatas, Uninstal Software yang tidak diperlukan, lakukan Disk Clenup, daan defrag hardisk Anda. Bersihkan dari malware dan lakukan update driver dan update windows.

3.2 Lakukan Perawatan Hardware secara Umum
Untuk melakukan perawatan hardware ini bisa dilakukan dengan seperti yang telah diuraikan diatas, yaitu dengan terlebih dahulu membuang listrik statis tubuh kita, kemudian matikan komputer secara total, buka casing CPU dan bersihkan komponen hardware dari debu dan kotoran lainnya. Pastikan semua kipas berfungsi dengan benar.

Setelah dibersihkan cobalah untuk mencabut dan pasang kembali kabel-kabel power dan kabel data yang terpasang, pastikan sudah pas sesuai dudukannya. Cabut pasang juga komponen seperti RAM dan card grafik.

Jika Anda menduga masalahnya terdapat pada hardware, maka cobalah ganti hardware tersebut dengan yang hardware yang sudah dipastikan masih berfungsi.

3.3 Login ke Windows Safe Mode
Windows Safe Mode adalah pilihan boot yang hanya memuat sistem operasi dengan file dasar dan driver yang diperlukan saja. Hal ini umumnya digunakan untuk memecahkan masalah di Windows, karena banyak komponen, seperti driver grafis atau perangkat lunak yang secara otomatis berjalan saat windows startup, Dalam safe mode ini driver dan software tersebut tidak dimuat.


Untuk memulai Safe Mode Anda perlu reboot komputer Anda. tekan > tombol F8 pada saat Windows mulai boot. Akan terlihat menu > Advanced Boot Options. Gunakan tombol panah pada keyboard untuk memilih> Safe Mode dan tekan> Enter.

Jika komputer Anda tidak terasa lambat saat berada pada mode Safe Mode, maka kita dapat mengasumsikan bahwa perangkat keras dalam keadaan normal. Sumber masalah kemungkinan besar ada pada software seperti terlalu banyaknya aplikasi yang masuk ke startup windows, driver yang harus diupdate, adanya malware dan sebaginya. Untuk itu lakukan troubleshooting selanjutnya di bawah ini.

3.4 Hapus Software dari Startup
Langkahnya seperti yang telah disebutkan pada bagian 2.5 Bersihkan Windows Startup diatas.

3.5 Scan dan Bersihkan Malware
Apabila Antivirus masih bisa berjalan, maka lakukan update terlebih dahulu, lalu lakukan scaning secara menyeluruh. Meng-upgrade program antivirus (definisi virus) dan menjalankan scan menyeluruh.


3.6 Update Driver Hardware
Driver hardware dapat menyebabkan konflik yang menyebabkan sistem lambat atau sering crash. Jika masalah terjadi setelah Anda menginstal perangkat keras baru, maka cobalah untuk meng-update driver tersebut. Disable driver yang bermasalah tersebut dan lakukan uninstal dan instal ulang driver.

Untuk mengupdate driver secara manual bisa dilakukan dari jendela Device Manager, caranya Klik > Start, ketik> Device Manager ke dalam kolom pencarian, dan pilih Device Manager.

Pilih hardware yang akan di-update, kemudian pilih > Update Driver Software... Dari menu ini pula kita bisa melakukan Disbale, dan Uninstal driver dari komponen tersebut.


3.7 Bersihkan Registry
Langkah untuk membersihkan registry ini sebaiknya tidak dilakukan, apabila kita tidak terlalu mengertiapa yang kita lakukan, karena faktor resikonya yang bisa mengakibatkan sistem menjadi lebih parah dari sebelumnya atau bahkan sistem harus diinstal ulang.

Original Pos on http://www.catatanteknisi.com/   

Anda Puas Kami Lemas... ^_^

Artikel Terbaru Lur...